Nicky Oppenheimer merupakan salah satu pengusaha terkaya dan
paling berpengaruh di Afrika serta dunia. Sebagai mantan pemilik De Beers, perusahaan pertambangan berlian terbesar di dunia, Oppenheimer telah menjadi sosok yang sangat dikenal dalam industri pertambangan global. Meskipun telah menjual sahamnya di De Beers pada tahun 2012, kekayaannya yang melimpah tetap membuatnya relevan dalam dunia bisnis. Nicky Oppenheimer berasal dari keluarga Oppenheimer yang memiliki pengaruh besar di Afrika Selatan, dan warisan bisnisnya melanjutkan langkah sukses keluarga ini.
Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan
Lahir pada 8 Juni 1945 di Johannesburg, Afrika Selatan, Nicky Oppenheimer berasal dari keluarga yang telah lama terlibat dalam industri pertambangan dan bisnis. Ayahnya, Harry Oppenheimer, adalah seorang tokoh bisnis terkemuka yang juga berperan penting dalam De Beers dan Anglo American, dua perusahaan besar dalam industri pertambangan global. Nicky meneruskan warisan keluarganya dan menyelesaikan pendidikannya di Eton College di Inggris dan kemudian di Oxford University, di mana ia mempelajari ekonomi.
Karier Bisnis Nicky Oppenheimer
Nicky Oppenheimer memulai karier bisnisnya dengan bergabung dengan perusahaan keluarga De Beers, yang telah mapan dalam industri pertambangan berlian. Sejak awal kariernya, Oppenheimer terlibat dalam berbagai aspek perusahaan dan memperkenalkan inovasi baru dalam cara berlian dipasarkan. De Beers, yang terkenal karena dominasi pasar berlian, telah menjadi nama yang identik dengan kemewahan dan kilauan.
De Beers: Raksasa Berlian Dunia
Oppenheimer memainkan peran signifikan dalam mempertahankan dominasi De Beers di pasar berlian internasional. Di bawah kepemimpinannya, De Beers menjadi pemain kunci dalam memproduksi dan memasarkan berlian yang sangat dicari di seluruh dunia. Oppenheimer mengembangkan strategi pemasaran yang cerdik, seperti kampanye ikonik “A Diamond is Forever” yang sangat berpengaruh dalam mengubah pandangan orang terhadap berlian sebagai simbol cinta dan status. Pada puncak kejayaannya, De Beers menguasai sekitar 80% pasar berlian global.
Penjualan Saham De Beers
Pada tahun 2012, Nicky Oppenheimer mengambil keputusan besar dengan menjual saham keluarga Oppenheimer di De Beers kepada Anglo American seharga $5,1 miliar. Langkah ini menandai berakhirnya era Oppenheimer sebagai pemilik utama De Beers, namun tetap memberi Oppenheimer kekayaan besar yang menempatkannya di jajaran orang terkaya di dunia. Keputusan ini memberikan Oppenheimer kebebasan untuk fokus pada investasi lainnya, termasuk di bidang energi dan pertanian.
Investasi dan Filantropi
Meskipun Oppenheimer dikenal karena kekayaannya dari industri pertambangan, ia juga merupakan seorang investor dan dermawan yang sangat aktif. Setelah menjual sahamnya di De Beers, Oppenheimer memperluas portofolionya dengan melakukan investasi di berbagai sektor, seperti energi dan perbankan.
Investasi di Sektor Lain
Melalui perusahaan Oppenheimer Generations, Nicky Oppenheimer terus berinvestasi dalam berbagai sektor. Investasi signifikan di bidang energi dan petrokimia, serta sektor perbankan dan pertanian, membuatnya tetap relevan meskipun telah meninggalkan De Beers. Oppenheimer juga memiliki saham di beberapa perusahaan besar di Afrika Selatan, yang turut mendukung penguatan perekonomian negara tersebut.
Filantropi dan Tanggung Jawab Sosial
Oppenheimer dikenal karena kegiatan filantropinya yang luas. Ia mendirikan The Oppenheimer Memorial Trust, yang mendukung proyek-proyek terkait dengan pendidikan, kesehatan, dan pelestarian alam di Afrika Selatan. Selain itu, Oppenheimer juga sangat mendukung upaya konservasi alam melalui pendanaan untuk perlindungan satwa liar dan pelestarian habitat di Afrika. Oppenheimer juga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial yang bertujuan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu, dengan fokus pada pemberdayaan dan pendidikan.