Kim Beom-su (김범수), yang juga dikenal sebagai Brian Kim,
dilahirkan pada 8 Maret 1966 di Damyang, Korea Selatan. Ia dibesarkan dalam situasi ekonomi yang menantang, dengan orang tua yang bekerja keras dan pendidikan formal yang tidak memadai. Untuk mendukung pendidikannya, Kim bekerja sebagai tutor privat dan terkadang melewatkan makan untuk menghemat biaya. Ia menempuh pendidikan di Seoul National University, meraih gelar sarjana dan magister dalam bidang teknik komputer. Pendidikan dan pengalaman hidupnya membentuk karakternya dan visinya yang membawanya menjadi salah satu pengusaha sukses di Korea Selatan.
Karier dan Pendirian Kakao
Awal Karier dan Pendirian Hangame
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Kim memulai kariernya sebagai pengembang perangkat lunak di Samsung Electronics. Pada tahun 1998, ia mendirikan Hangame, portal game online pertama di Korea Selatan. Hangame berkembang pesat dan menjadi salah satu platform game terbesar di negara tersebut.
Akuisisi oleh NHN dan Peralihan ke Silicon Valley
Pada tahun 2000, Hangame bergabung dengan portal web Naver, yang kemudian dikenal sebagai NHN Corporation. Kim bekerja di NHN hingga tahun 2007. Setelah itu, ia pindah ke Silicon Valley, California, dan mendirikan IWILAB, sebuah inkubator untuk pengusaha Korea yang ingin berkarir di Amerika Serikat.
Peluncuran KakaoTalk dan Ekspansi Bisnis
Pada tahun 2010, Kim mendirikan Kakao Corp. dan meluncurkan aplikasi pesan instan KakaoTalk. Aplikasi ini dengan cepat menjadi platform komunikasi utama di Korea Selatan, dengan lebih dari 48 juta pengguna aktif bulanan pada kuartal pertama 2024. Di bawah kepemimpinan Kim, Kakao mengembangkan berbagai layanan digital, termasuk perbankan digital melalui KakaoBank, platform game melalui Kakao Games, dan layanan hiburan digital lainnya.
Kekayaan dan Komitmen Filantropi
Estimasi Kekayaan Bersih
Menurut Forbes, per Maret 2025, kekayaan bersih Kim Beom-su diperkirakan mencapai $3,5 miliar, menempatkannya di peringkat ke-1. 001 dunia dan ke-6 di antara orang terkaya di Korea Selatan. Sebagai pendiri dan pemegang saham utama Kakao, sebagian besar kekayaannya berasal dari saham di perusahaan tersebut.
Komitmen untuk Memberikan Sebagian Kekayaan
Pada tahun 2021, Kim menandatangani Giving Pledge, komitmen untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaannya untuk tujuan sosial dan filantropi. Komitmen ini mencerminkan dedikasinya untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat melalui berbagai inisiatif sosial dan pendidikan.
Kontroversi dan Tantangan Hukum
Tuduhan Manipulasi Saham SM Entertainment
Pada Juli 2024, Kim Beom-su ditangkap oleh pihak berwenang Korea Selatan dengan tuduhan manipulasi harga saham selama akuisisi SM Entertainment, agensi K-pop terkemuka. Tuduhan ini mencakup pembelian saham senilai 240 miliar won untuk menghalangi akuisisi oleh pesaing, HYBE Corporation. Kim membantah tuduhan tersebut, namun kasus ini menyoroti tantangan hukum yang dihadapi oleh para pengusaha teknologi di Korea Selatan.
Dampak terhadap Kakao dan Industri Teknologi
Setelah penangkapan Kim, saham Kakao mengalami penurunan signifikan, mencerminkan dampak dari kontroversi hukum terhadap reputasi perusahaan. Selain itu, industri teknologi Korea Selatan menghadapi tekanan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam praktik bisnis mereka.