Sajeeb Wazed Joy merupakan seorang pengusaha, ahli komputer,
dan politisi dari Bangladesh. Lahir pada 27 Juli 1971 di Dhaka, ia adalah anak dari Sheikh Hasina, Perdana Menteri Bangladesh, dan cucu dari Sheikh Mujibur Rahman, Pendiri Bangladesh. Dengan latar belakang pendidikan di bidang teknologi dan administrasi publik, Joy dikenal sebagai arsitek utama dari inisiatif “Digital Bangladesh” yang bertujuan untuk mentransformasi sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di negara tersebut.
Pendidikan dan Karier Awal
Joy menghabiskan masa kecilnya di India setelah keluarganya mengungsi pasca tragedi pembunuhan keluarga Sheikh Mujibur Rahman pada 1975. Ia menempuh pendidikan di St. Joseph’s College di India sebelum melanjutkan studi ilmu komputer di University of Bangalore. Kemudian, ia pindah ke University of Texas di Arlington dan meraih gelar Sarjana Teknik Komputer. Joy melanjutkan pendidikannya di Harvard University, memperoleh gelar Master di bidang Administrasi Publik dari Kennedy School of Government.
Kontribusi dalam Digital Bangladesh
Sebagai penasihat TIK untuk ibunya, Joy memainkan peran penting dalam merancang dan melaksanakan visi “Digital Bangladesh. ” Program ini bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur digital, memperluas akses internet, dan mempromosikan e-governance di seluruh negeri. Salah satu pencapaian utamanya adalah pengembangan lebih dari 8. 000 kantor pos menjadi pusat layanan digital, serta peluncuran taman teknologi perangkat lunak pertama di Bangladesh yang diharapkan dapat menciptakan lebih dari 100. 000 lapangan pekerjaan.
Penghargaan dan Pengakuan
Atas kontribusinya dalam bidang TIK, Joy menerima berbagai penghargaan bergengsi, termasuk ICT for Development Award pada 2016 dan ASOCIO Leadership Award pada 2021. Penghargaan-penghargaan ini mengakui kepemimpinannya dalam memajukan sektor teknologi di Bangladesh dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin muda yang berpengaruh di Asia.
Kehidupan Pribadi
Joy menikahi Kristine Ann Overmire pada 26 Oktober 2002, dan mereka dikaruniai seorang putri bernama Sophia. Meskipun pernah menetap di Amerika Serikat, sejak 2009 ia membagi waktunya antara Bangladesh dan Virginia, tempat tinggal keluarganya.
Kontroversi dan Tantangan Hukum
Meskipun telah mencapai kesuksesan, Joy menghadapi sejumlah tantangan hukum. Pada 2024, Komisi Anti-Korupsi Bangladesh membuka penyelidikan terhadapnya terkait dugaan penyalahgunaan kekuasaan dalam proyek pembangunan Purbachal dan penjualan data KTP nasional. Selain itu, beberapa akun banknya dibekukan sebagai bagian dari proses hukum tersebut.